KOMA ONLINE, MAKASSAR—Jumlah SMK Kehutanan dibandingkan dengan kebutuhan pasar tidaklah seimbang. Permintaan SDM Kehutanan tingkat menengah sangat tinggi, sedangkan lembaga pendidiknya hanya 20 SMK Kehutanan baik negeri dan swasta yang tersebar di seluruh Indonesia.
Meskipun kuantitas luaran SDM SMK Kehutanan sedikit tapi kalau soal kualitas tidak perlu dipertanyakan, bibit luaran SMK Kehutanan terampil dan tangguh di lapangan. Kualitas pendidikan yang bagus masih akan terus didorong agar lebih optimal lagi.
Bertempat di aula SMK Kehutanan Makasar digelar Lokakarya Pengembangan SMK Kehutanan tema bertajuk Peningkatan Mutu Penyelenggaraan SMK Kehutanan dalam Rangka Mendukung Pembangunan KPH.
Lokakarya yang didukung GIZ Forclime akan digelar 7 mei hingga 9 mei, dihadiri oleh 90 peserta yang di dominasi oleh Kepala dan Tenaga Pendidik Produktif SMK Kehutanan diseluruh Indonesia.
Pembangunan KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan) yang tengah digenjot Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan menyedot banyak SDM, utamanya SDM terampil di lapangan.
SMK Kehutanan juga turun digenjot untuk memenuhi kebutuhan SDM KPH. Prospek SMK Kehutanan akan terus berkibar, mengingat sampai tahun 2019 akan dibangun 600 KPH diseluruh Indonesia.Dapat dibayangkan berapa jumlah SDM SMK Kehutanan yang akan terserap.
Djimlan, Kepala KPHP Boalemo dalam presentasinya mengaku sangat senang dengan kinerja SDM SMK Kehutanan yang ada di KPHnya.
Menurutnya kinerja SDM SMK Kehutanan sangat membantu dalam pengelolaan KPH, geraknya cepat dan tahan lama berada di tengah hutan.
sementara itu KPHL Pohuwato sebagai salah satu user juga mengharapkan KPHnya akan diberikan banyak bantuan SDM SMK Kehutanan dibandingkan sarjana.
“SDM SMK Kehutanan lebih terampil ketika berada dilapangan” kata Jumadi, Kepala KPHL Pohuwato
Meskipun lulusan SMK Kehutanan telah diakui jempol, pihaknya SMK Kehutanan tetap harus meningkatkan kualitas siswanya dalam beberapa kompetensi. Utamanya dalam analisis, pengembangan usaha/pemasaran, teknologi dan kompetensi lainnya yang dapat menjadikan kompetensi jebolan SMK Kehutanan semakin mantap.
Sementara itu, Edy Marbyanto dari GIZ Forclime menegaskan SMK Kehutanan perlu membuat roadmap untuk rencana stategis 5 tahun kedepan, sehingga tujuan peningkatan kapasitas dan kualitas peserta didik SMK Kehutanan tak lagi terganggu dengan pergantian struktur di kepemerintahan.
“SDM SMK Kehutanan harus dirancang bangun kuat mental, harus siap bekerja di hutan. Selain itu entrepreneurship perlu ditanamkan pada siswa didik “ kata Tachrir Fathoni, Kepala Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM Kehutanan, KLHK. (Wiga)
Posting Komentar